English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Monday, May 23, 2011

"Sekarang hidup kami jadi lebe mudah"

by: SPADA TEAM Kabupaten TTS

" . . . kemiskinan tetaplah seperti gundukan batu besar yang berdiri angkuh dan senantiasa menjadi bayang-bayang ketidakberdayaan masyarakat".


Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) merupakan salah satu dari 6 (enam) Kabupaten P2DTK di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebagai daerah yang masih tertinggal dengan berbagai kompleksitas permasalahannya, TTS menjadi akrab dengan kemiskinan akibat dari minimnya akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur, yang telah membuat masyarakatnya menjadi “Tidak Berdaya” menghadapi kenyataan hidupnya.

Pemerintah Derah telah berupaya maksimal demi mensejahterakan masyarakatnya, akan tetapi kemiskinan tetaplah seperti gundukan batu besar, berdiri angkuh yang senantiasa menjadi bayang-bayang ketidakberdayaan masyarakat.

Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal melalui Program Percepatan Pembangunan Daerah Teringgal (P2DTK) telah menunjukkan komitmennya demi mempercepat kemajuan daerah-daerah yang masih tertinggal. Dengan harapan agar semua pihak harus bersama-sama membangun kemitraan, agar program ini dapat menuai hasil maksimal. Sebagai program Stimulan dengan pola pemberdayaan masyarakat, P2DTK Kabupaten TTS telah mengambil hati masyarakat oleh karena proses dan tahapan yang senantiasa melibatkan masyarakat secara aktif.

Hal ini dapat dipahami, oleh karena masyarakat yang merasa kondisi hidup yang serba sulit seprti mendapat secercah harapan dengan hadirnya Program P2DTK. Masyarakat berkeyakinan bahwa dengan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang telah dialokasikan kebutuhan masyarakat yang diusulkan pasti akan diakomodasi.

Pelaksanaan program P2DTK di Kabupaten TTS semua pihak baik Tim Koordinasi Kabupaten dan Kecamatan, Konsultan Manajemen dan FK maupun TPK Kabupaten, UPKD daqn UPK Kecamatan membangun kemitraan dan berkomitmen demi kesuksesan Program ini. Kemitraan tersebut dibangun atas dasar saling berkoordinasi serta tidak saling mengintervensi kewenangan masing-masing lembaga.

Oleh karena merasa sangat terbantu dengan hasil program P2DTK, maka tidaklah berlebihan bila masyarakat mengungkapkan kegembiraan mereka dengan berbagai pemangku kepentingan P2DTK yang berkunjung ke lokasi kegiatan. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Aminadab Natti (seorang Tokoh Masyarakat) pada saat Bapak Heru Darmawan dari World Bank berkunjung ke Kecamatan Kot’Olin: ”Sekarang hidup kami su lebe mudah, harga komoditi sudah lebih baik oleh karena jalan sudah baik sehingga kendaraan bisa langsung datang ke kampung kami untuk ambil hasil komoditi”.

Pernyataan bapak Natti tersebut di atas memang patut dipahami. Betapa tidak, daerahnya yang selama ini terisolir oleh karena keterbatasan sarana bik pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur, kini sedikit demi sedikit telah terpenuhi. Kekurangan sarana pendidikan sehinggasiswa harus bersekolah di kantor Desa darurat , kini telah dibangun Gedung Sekolah beserta Meublernya. Kegiatan Posyandu yang selama ini dilaksanakan di rumah-rumah penduduk, kini telah dibangun rumah Posyandu beserta bantuan insentif Kader Posyandu. Keterbatasan sarana infrastruktur, kini P2DTK telah membangun jalan yang menghubungkan Desa-desa kepada pusat-pusat potensi pertumbuhan Ekonomi, seperti tempat pengumpulan Batu Warna Komoditi promadona masyarakat saat ini.

kehadiran P2DTK di Kabupaten TTS memang sangat terasa. Di bidang Pendidikan, telah terjadi peningkatan prosestasi lulusan dan meningkatnya jumlah tamatan Sekolah Dasar masuk SMP. Di bidang Kesehatan, telah terjadi penurunan angka kematian ibu dan anak. Dibidang infrastruktur telah terjadi peningkatan pendapatn masyarakat oleh karena berbagai sarana yang telah tersedia. ya, "Sekarang hidup kami jadi lebe mudah"

Terima kasih P2DTK!