English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday, August 19, 2009

SEKARANG KAMPUNG KAMI SU CERAH…

..…“selama le’i hai kuan on bi mes’okan, na’ko au nai nok au be’ hai kuan fe kan mui oto hen tam nem… talantia P2DTK le’i nem ma haim toit lanan na paloil hai lanan ma haim bisa kius oto tam nem neu hai kuan, talima kasih P2DTK !... hai kuan on napen pina mese…!”.
(selama ini kampung kami seperti dalam kegelapan, sejak Nenek moyang saya tinggal di kampung ini belum pernah ada kendaraan yang masuk ke kampung kami, hingga ada program P2DTK kami minta Jalan kami diperbaiki maka sekarang kami bisa lihat kendaraan masuk kampung kami, terima kasih P2DTK, sekarang kampung kami su cerah…!).

Ungkapan ini dikemukakan Orance Basoin salah satu Ibu Rumah Tangga yang tinggal di Dusun Ne’u, Desa Niki-Niki Un Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dalam dialog dengan Pak Syaiful (NMC) pada tanggal 28 Juni 2009 ketika melakukan Monitoring pelaksanaan kegiatan di Desa Niki-Niki Un Kecamatan Oenino - TTS.
Secara Geografis Dusun Ne’u, Desa Niki-Niki Un berjarak 1 km dari jalan Negara (NTT – Timor Leste), sekitar 32 km dari SoE, Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, namun Jalan yang menuju Dusun Ne’u sangat memprihatinkan padahal kampung tersebut dihuni oleh 174 Kepala Keluarga yang semuanya bekerja sebagai kuli, petani ladang sambil memelihara ternak. Akses keluar yang selama ini sangat sulit membuat angka putus sekolah di Ne’u sangat tinggi bahkan di Ne’u semenjak 5 tahun terakhir sesuai Hasil Identifikasi yang dilakukan oleh Fasilitator Desa warga setempat yang sempat menyelesaikan pendidikan hingga SMA hanya 3 orang yang kini 2 orang bekerja sebagai Tukang Ojek dan 1 orang lagi baru saja pulang bekerja sebagai TKW di Malaysia (sekarang dipilih menjadi bendahara TPK), ada beberapa yang sempat mengenyam pendidikan sampai SMP tetapi itu karena dititipkan di keluarga di Kota SoE dan Niki-Niki, sedangkan kebanyakan dari mereka hanya tamat Sekolah Dasar yang kebetulan hanya berjarak sekitar 1 km dari Dusun Ne’u tetapi …Hai li’an enu kalau pas ulan ma noe nsae, ka naofa neu skol.. (Anak-anak kami kalau musim hujan dan banjir terpaksa mereka tidak ke sekolah…) kata Ayub Nomtanis, salah satu Komite Sekolah di SD Negeri Niki-Niki Un.
“Warga Desa saya yang ada di Dusun Ne’u memang sudah sekian lama bergumul dengan persoalan akses transportasi menuju kampung mereka, mereka sudah sering mengusulkan lewat Musrenbangdus/Musrenbangdes dan Kami sudah upayakan untuk menyampaikan ke tingkat atas tetapi hingga sekarang tidak ada jawaban… hal ini membuat masyarakat masa bodoh ketika kami undang untuk datang ke Musrenbangdes” kata Simon Lopis, SH – Kepala Desa Niki-Niki Un. Hal ini diaminkan oleh John Lasi, A.Md, Wakil Ketua BPD Niki-Niki Un bahwa “ Masyarakat sudah usul-usul terus sampai tua tetapi tidak ada jawaban dari pemerintah, untung ada Program P2DTK karena Program ini mekanismenya ketika diskusi dengan masyarakat, masyarakat menyampaikan permasalahannya, kebutuhannya itu langsung dijawab”.
Kegiatan Perkerasan Sirtu sepanjang 2500 Meter di Dusun Ne’u Desa Niki-Niki Un muncul dari Hasil Identifikasi Masalah dan Penggalian Gagasan serta Hasil Musyawarah Desa Penetapan Kebutuhan yang dilakukan oleh Fasilitator Desa, Komite Sekolah dan TPKM Desa Niki-Niki Un. Pada Musyawarah Desa Penetapan Kebutuhan, kegiatan ini menjadi prioritas pertama untuk diusulkan di Musyarah Perangkingan Kecamatan Oenino, bahkan dalam Musyawarah Perangkingan Kecamatan Usulan ini muncul sebagai Usulan Prioritas Keempat yang harus didanai dari BLM Kecamatan Oenino tahun 2007-2008.
Apresiasi Masyarakat terhadap program P2DTK di Kecamatan Oenino cukup menggembirakan, hal ini dapat dilihat dari sambutan mereka ketika Kegiatan ini memasuki tahap akhir, dimana dari kelebihan dana dalam pelelangan di alokasikan untuk penambahan volume jalan, sehingga dari rencana awal hanya kegiatan Perkerasan Jalan Sirtu sepanjang 2500 meter akhirnya menjadi 3500 meter. Gabriel Nope, Ketua TPK menyatakan bahwa …”awalnya memang dalam RAB direncanakan 2000 meter tetapi titik awal jalan ini dari batas desa Niki-Niki Un dengan Desa Sopo (Kecamatan Amanuban Tengah) dan titik akhirnya buntu pada sebuah sungai kecil yang menjadi batas desa Niki-Niki Un, Kecamatan Oenino dengan Desa Pili, KEcamatan KiE, dan ini percuma karena tidak membuka akses secara total wilayah tersebut, padahal tujuan utama P2DTK adalah membuka akses! “. Karena ada kelebihan dana pelelangan maka Setelah berkoordinasi dengan Fasilitator Kecamatan Oenino, TPK Desa Niki-Niki Un kemudian memfasilitasi pertemuan tokoh adat, pemerintah desa, pemilik tanah dari kedua desa (Desa Niki-Niki Un dan Desa Sopo) untuk mencari kesepakatan mengenai pembukaan jalan dari Desa Sopo (Kecamatan Amanuban Tengah) ke Desa Niki-Niki Un hingga Desa Pili. Pada tanggal 31 Maret 2009, akhirnya dilaksanakan pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Desa dari kedua Desa, tokoh adat, tokoh agama, TPK, UPK, FK dan ratusan masyarakat yang antusias untuk mendukung pembukaan jalan baru tersebut. Dalam Pertemuan tersebut ada komitmen bersama bahwa jalan harus dibuat karena warga Desa Niki-Niki Un Kecamatan Oenino masih “bersaudara” dengan warga masyarakat yang ada di desa Pili, Kecamatan KiE. “Kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Program P2DTK karena melalui saudara-saudara kami yang ada di desa Niki-Niki Un maka kami juga dapat merasakan manfaat dari P2DTK, mudah-mudahan Kecamatan KiE juga bisa mendapat Program P2DTK di tahun-tahun yang akan datang.” Demikian sambutan Kepala Desa Pili ketika mengawali pertemuan yang dilaksanakan di tengah semak-belukar tersebut. Sedangkan Kepala Desa Sopo dalam sambutannya menegaskan bahwa Program ini adalah Program Pemerintah yang harus didukung oleh semua pihak walaupun bukan masyarakat desa Sopo yang mengelola uang ini tetapi manfaatnya akan dirasakan juga oleh warga masyarakat desa Sopo karena apabila jalan tersebut dibuka ke wilayah Ne’u Desa Niki-Niki Un maka transportasi ke Kali Noefatu untuk mengambil Bahan Tambang Galian C akan semakin mudah dan gampang, nantinya akan ada kontribusi juga kepada Desa Sopo dalam Pendapatan Asli Desa (PAD), jadi saya atas nama Desa Sopo bersedia menerima tanpa menuntut ganti rugi.” tandas Kepala Desa Sopo berapi-api.
Dalam pertemuan yang cukup panjang itu akhirnya disepakati dalam berita acara beberapa point yaitu, Pertama Pembukaan Jalan Baru akan tetap dilakukan dari batas Desa Niki-Niki Un hingga Desa Pili dengan total volume tambahan sebanyak 1000 meter dan Desa Sopo sepanjang 500 meter. Kedua Warga Pili dan Desa Sopo yang tanah/lahan/kebun yang akan dibuka jalan tidak akan menuntut ganti apapun dari Program P2DTK maupun pihak ketiga (kontraktor). Ketiga Pembukaan Jalan yang akan dikerjakan dalam volume tambahan itu berada di wilayah Desa Pili dan Desa Sopo serta Jenis Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Pembersihan Lokasi, Pembentukan Badan Jalan sedangkan Khusus Desa Pili Pengadaan Sirtu dan Pemadatannya akan dialokasikan dalam Alokasi Dana Desa (ADD) Desa Pili tahun 2010. Keempat Penanggungjawab Pekerjaan tetap berada di tangan TPK Desa Niki-Niki Un. Acara kemudian dilanjutkan dengan dengan ritual adat berupa meneteskan darah kambing sebagai simbol Napap Nain (Melukai Tanah) dan diakhiri dengan Makan bersama 1 ekor kambing, 1 ekor Babi dan beberapa ekor ayam yang disumbangkan Masyarakat (Dana Swadaya)
Perlu diketahui bahwa warga Desa Pili yang akan menerima manfaat dari Pembukaan Jalan ini berjumlah sekitar 944 KK dan Desa Niki-Niki Un (Khusus Dusun Ne’u) sekitar 74 KK. Nilai tambah lain yang akan diperoleh dari pembukaan jalan ini adalah transportasi ke Jalan Negara akan lebih cepatdan akses ke Pasar Boibalan Niki-Niki (Pasar terbesar di Kabupaten TTS) lebih dekat dan murah. Dengan demikian kegiatan Perkerasan Sirtu yang didanai dari BLM Kecamatan Oenino tahun 2007/2008 sebesar Rp. 284.845.000.- ini sudah membuka akses dan dapat menghubungkan/melintasi 3 desa di 3 kecamatan yang berbeda yaitu Desa Sopo (Kecamatan Amanuban Tengah), Desa Niki-Niki Un (Kecamatan Oenino) dan Desa Pili (Kecamatan KiE).
Inilah yang menjadi kebanggaan Warga Desa Niki-Niki Un sehingga dengan sukacita mengungkapkan bahwa Kampung mereka su cerah….!!!.

Oleh Fasilitator Kecamatan Oenino P2DTK Kabupaten TTS (Desem. I.G. Tlonaen)